Minggu, 11 Desember 2011

KONSEP KEBANGSAAN

Untuk memperbaiki kondisi bangsa saat ini yang dibutuhkan adalah :

1. Peningkatan sandang, pangan, papan

2. Peningkatan lapangan pekerjaan agar rakyat tidak lapar

3. Kalau sudah jadi pemimpin jangan lupa tetap mengerjakan dengan benar, lakukan dengan takut akan Tuhan apapun agamanya. Menjadi pejabat itu bukan aji-aji mumpung. Menjadi pejabat itu adalah pelayan masyarakat. Pelayan masyarakat itu sudah tidak memperhatikan lagi saya dipilih dari partai mana. Tetapi dirinya sudah milik bangsa Indonesia. Jadi dirinya harus bekerja dengan professional dan berani menyalurkan aspirasi masyarakat walaupun itu hanya sendirian bukan kumulatif.

4. Kerjakan dengan hati. Jangan menjadi pejabat yang lemah, plin-plan

5. Berantas korupsi dengan sungguh-sungguh. Jangan setengah-setengah. Jangan sampai yang memeriksa malah takut terhadap yang diperiksa. Bongkar semuanya. Anda dipilih oleh rakyat bukan oleh pejabat atau partai politik atau teman dekat atau pengusaha atau orang tertentu.

Membela kebenaran lebih penting daripada uang suap atau uang diam.

Pejabat yang berani membela kebenaran itu juga membela Sang Pencipta juga jadi jangan takut dalam melakukan tugas.

Mungkin Anda akan dibunuh juga oleh orang yang tidak senang kalau korupsi atau kejahatannya lainnya terbongkar. Namun Tuhan akan membalasnya terhadap orang yang membunuh pembela kebenaran. Meskipun jawaban Tuhan itu mungkin membutuhkan waktu.

6. Kalau sudah berkonsep dengan baik mengenai pandangan-pandangan dalam menjalankan pemerintahan. Pikirkan juga pelaksanaannya secara riil. Jangan hanya konsep tapi pelaksanaannya NOL besar. Anda akan dicibir oleh pemilih Anda.

7. Ajak seluruh jajarannya sebagai tim kerja untuk memperoleh hasil yang baik. Jangan hanya asal Bapak senang atau asal Ibu senang. Utarakan kalau hasilnya perlu perbaikan, Berikan laporan yang apa adanya sehingga Pemimpin Anda dapat mengetahuinya bagaimana solusi yang terbaik demi bangsa dan Negara.

8. Lakukan sistem pemerintahan yang adil, jujur, sangat keras terhadap yang jahat namun sangat kasih terhadap yang baik. Dukunglah yang baik dan berantaslah yang jahat. Untuk memberantas harus yang tuntas sampai ke akar-akarnya apapun resikonya.

Karena negeri ini membutuhkan pemimpin yang berwibawa, tegas dan lembut.

9. Bekerja sama dengan dunia internasional juga perlu namun jangan sampai terinjak-injak kedaulatan Negara. Tetap mempertahankan budaya bangsa Indonesia. Ambil yang baik, kuasai teknologi namun lihatlah dan sesuaikan dengan budaya Indonesia.

10. Melakukan tugas Negara dan memperbaiki kondisi bangsa jangan melihat SARA dan dilakukan dengan hati dan bersungguh sungguh.

11. Lakukan birokasi dengan benar namun jangan proses yang panjang dan berbelit-belit. Hal ini agar mempersingkat waktu dan sampai tepat sasaran dengan hasil yang maksimal.

12. Pentingkan bidang pendidikan, kesehatan agar rakyat sehat dan mampu bersaing dengan dunia luar. Jadikan rakyat Indonesia yang pintar, maju namun berakhlak taat setia beretika kepada Tuhan.

13. Kembangkanlah demokrasi yang benar. Suara rakyat jangan dikesampingkan. Semua kritikan perlu dinilai positif. Bukan hal yang tabu kalau dikritik demi perbaikan bangsa. Carilah solusi dengan pikiran yang tenang.

14. Pengenaan pajak harus adil dan merata. Jangan sampai sudah jadi pejabat terus pajaknya diringankan atau dikasih tenggang waktu yang lama sedangkan rakyat sendiri tidak diberi kesempatan yang sama.

15. Pelaksanaan pajak di lapangan harus juga bijaksana. Jangan sampai terjadi kecurigaan antara kedua belah pihak.

Misalnya pengenaan pajak pada perusahaan kecil UKM tahun ini mengalami penurunan memang terjadi kalau betul-betul secara riil pendapatannya berkurang. Hal ini terkadang pejabat pajaknya curiga. Padahal secara riil memang pendapatannya sedang berkurang. Yang mau membayar pajak juga mempunyai hati. Tidak seperti yang dikira oleh penarik pajak.

16. Perlu mengembangkan etika dan berbudaya.

Demikian sumbangan pemikiran dari seorang rakyat kecil yang mudah-mudahan dapat diambil manfaatnya untuk perbaikan bangsa.